Pewarnaan dalam Membuat WPAP

Penasaran Apa Itu WPAP?

 

Sebelumnya teman-teman udah pernah dengar atau melihat karya WPAP belum sih? Nah, gambar di atas merupakan salah satu contoh karya WPAP yang dibuat oleh saya sendiri 😁. Memang hasilnya tidak begitu bagus sih karena saya sendiri masih dalam proses belajar. Jadi, buat teman-teman yang penasaran dan ingin mengenal dan juga belajar WPAP simak dan perhatikan penjelasan di bawah ya...

WPAP atau Wedha’s Pop Art Portrait adalah suatu seni ilustrasi potret wajah yang dibuat dengan bidang yang bersaling silang secara geometri dan di warnai dengan warna khusus. Bidang tersebut di buat dengan menggunakan garis tegas tanpa lekukan dengan cara men-trace gambar aslinya sehingga hasil akhirnya benar-benar menyerupai potret yang digunakan sebagai acuan dan mudah dikenali. Dan ini adalah ciri khas dari WPAP dimana di dalam WPAP kamu hanya akan menemukan kotak-kotak atau bidang warna warni yang di bentuk dengan garis tegas tanpa lengkungan sama sekali.

Teknik menggambar ini di temukan oleh Wedha Abdul Rasyid, seorang seniman asal pekalongan – Jawa tengah. Wedha Abdul Rasyid yang akrab disapa Wedha lahir di Pekalongan, 10 Maret 1951. Ia berprofesi sebagai ilustrator sejak dekade 1970-an. Mulai 1977, ketika bergabung dengan majalah Hai, ia banyak membuat ilustrasi terutama karya-karya fiksi Arswendo Atmowiloto dan Hilman Hariwijaya. Salah satu yang terkenal adalah karya fiksi Lupus. Di majalah itu juga ia mengerjakan potret para tokoh dunia yang menjadi liputan majalah tersebut.

Pada tahun 1990, Wedha kemudian mencanangkan cara baru untuk menggambar ilustrasi wajah. Hal ini dilakukan dikarenakan penurunan daya penglihatanya karena usia yang telah mencapai 40 tahun sehingga ia sulit menggambar wajah dalam bentuk yang realistis dan detail. Wedha kemudian mencoba illustrasi bergaya kubisme untuk gambarnya. Gaya ini kemudian tumbuh dan semakin populer sebagai bagian dari gaya pop art bahkan hingga dengan saat ini. Gaya ilustrasi ini disebut Wedha’s Pop Art Potrait (WPAP), bahkan saat ini ada yang menyebutnya sebagai aliran Wedhaism.

Kemudian sekitar tahun 1990-1991 berawal dari kegelisahan menggambar sosok manusia yang realis karena seiring bertambahnya usia. Menurut Wedha, gambar sosok manusia realis mempunyai tingkat kesulitan paling tinggi di tambah dengan faktor memilih, mencampur warna menjadi hal yang menyulitkan. Kemiripan warna kulit manusia, kehalusan goresan, menjadi sesuatu yang sulit bagi Wedha. Dari kegelisahaan itulah, Wedha mulai memikirkan cara melukis sosok manusia dengan cara yang lebih mudah dengan mengutak atik titik, garis dan bidang. Berawal dari situ mulailah Wedha membayangkan gambar sosok manusia sebagai kumpulan bidang-bidang datar yang dibentuk oleh garis-garis imajiner.

Sebelum menemukan cara membuat seperti sekarang ini dimana teknologi sangat membantu mempermudah dalam pembuatan WPAP Wedha harus melalui proses yang begitu panjang dari membuat WPAP dengan manual sampai ke digital pada era sekarang ini. Sekarang sudah banyak seniman dan ilustrator yang menguasai gaya ilustrasi WPAP ini, dengan menggunakan berbagai macam media maupun teknologi seperti handphone, laptop dan komputer dengan kelengkapan software nya yang bisa mendukung setiap orang dalam mengekspresikan diri mereka melalui karya-karya mereka. Nah, setelah teman-teman mengenal apa itu WPAP tidak lengkap jika hanya sekedar tahu tanpa mengeksekusi nya. Pada artikel berikutnya akan membahas langkah-langkah membuat WPAP, untuk kalian yang membaca ini dan memiliki pengalaman tentang WPAP silahkan berikan komentar dan masukan yaaa, apa salahnya saling berbagi ilmu pengetahuan, betul gak? ya betul dong.. 😁

Komentar

  1. sepertinya WPAP sudah mulai di minati oleh anak muda sebagai alat ekspresi diri, namun bisa menjadi ladang usaha ya kak... jadi tetep semangat mas ridha untuk mengembangkan kemampuan di bidang ini, barang kali bisa dijadikan ladang usaha juga kan hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya benar sekali mbak, karena sebuah karya seni selain indah untuk di pandang juga mempunyai nilai jual yang tinggi, terima kasih support nya dan sudah mampir ke blog saya

      Hapus
    2. wih omong-omong soal bidang usaha..jadi selain nawarin jasa di platform madia sosial mainstream setauku ada platform buat nawarin jasa freelance gitu, bisa juga buat nawarin jasa bikin WPAP ini..beberapa websitenya kaya Projects.co.id, Sribulancer, Fiverr, Freelancer, dll..., semoga bermanfaat min (y)

      Hapus
    3. Info yang sangat bermanfaat sih, bisa jadi nanti saya atau teman2 yang membaca blog ini juga bisa menjual karya nya, lumayan bisa dapet cuan hehehe.. terima kasih mas infonya

      Hapus
    4. bener banget kata mas raihan. om saya juga kerjanya di website website freelancer gitu. saya kurang ingat apa namanya :( tapi itu lebih ke vector-vector yang simpel, kaya elemen-elemen buat bikin logo gitu. gajinya nggak main-main geng! karena gajinya dalam mata uang dolar. teman om saya yang berkecimpung di dunia seperti itu sebulannya bisa dapet omset puluhan jeti!

      Hapus
  2. Wah saya baru tau namanya nih... ^^
    informasi yang menarik, jadi tau sama sejarahnya jugaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, ini salah satu karya seni ciptaan orang Indonesia yang mendunia

      Hapus
  3. Sangat membantu sekali sebagai wawasan saya apabila ingin terjun ke dunia visual. mungkin kedepannya bisa dibahas mengenai aplikasi selain coreldraw , untuk menciptakan karya visual tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak mas sarannya, ide menarik sih membahas dengan menggunakan software yang lain, tapi saya fokus ke coreldraw dulu mas hehehe... mungkin saya belajar dulu untuk menggunakan aplikasi lain..

      Hapus
  4. wahh bagus sekali informasinya, mungkin bisa bagi2 teknik2nya dong,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kak masukannya, mungkin bisa lihat artikel berikutnya di blog ini yaa..

      Hapus
  5. wihh bagus nih.. mungkin bisa dibahass perbedaan WPAP art dengan vector art karena awalnya saya kira WPAP sama vector itu masih sama gitu hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa sihhh, mungkin akan saya bahas di artikel berikutnya, terima kasih kak..

      Hapus
  6. Wah bisa orderkah kak, soalnya bingung mau kasih kado apa ke temen hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bisa banget kak, langsung aja klik icon sosmed di bagian "kunjungi juga" pada blog ini, mungkin bisa hubungi melalui instagram ya kak, terima kasih sudah berkunjung...

      Hapus
  7. saya kadang melihat ilustrasi gambar seperti itu tapi gatau apa namanya, mantab min mksih infonya saya jadi bisa belajar

    BalasHapus
  8. Jadi begini sejarahnya wpap, ternyata berbeda ya dengan vector art , makasi pol loh min jadi nambah pengetahuanku

    BalasHapus
  9. Baru tau kalau sejarahnya WPAP seperti ini ya, sangat - sangat menambah wawassan saya ini. terimakasih infonya min, ditunggu postigan langkah - langkah pembuatan WPAPnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. siapp, semoga bermanfaat ya mas yunus, untuk langkah-langkah nya sudah ada mas di blog ini, bisa di cek ya mas..

      Hapus

Posting Komentar